Mahasiswa Fakultas ekonomi yang sedang mencari jati diri.

Monday, 11 July 2016

Ketika Jurusan Kuliah Loe Dipandang Sebelah Mata

Alhamdulillah setelah mudik lebaran akhirnya saya bisa menulis kembali.

Pertama saya sudah menceritakan bagaimana pengalaman saya dan kesenangan saya dimana saya sudah bisa menjejaki awal yang baru menjadi calon mahasiswa di suatu Universitas Negeri di posting sebelumnya. Setelah lulus ujian seleksi dimana puluhan ribu remaja indonesia berjuang untuk mewujudkan cita-cita nya untuk berkuliah di PTN impian mereka namun hanya segelintir 1:10 yang bisa diterima. Bagi mereka yang belum diterima mereka harus berjuang lagi di seleksi mandiri, sudah terlintas bahwa menduduki kursi Perguruan Tinggi Negeri bukanlah hal yang mudah. Di lain sisi mereka yang diterima akan mendapat kebahagiaan dan banyak lagi kesenangan di hati mereka bahwa akan ada babak baru yang akan dimulai.


Kebahagiaan tidak akan lama lalu datanglah mereka yang bertanya-tanya.
  •  Kerja apa kuliah? 
  • Kuliah dimana?
  • Jurusan apa ?
Sepintas bukanlah pertanyaan yang aneh, tetapi ketika kita menjawab dimana tempat kuliah, jurusan apa yang respon seperti apa yang bakal kita dapat ? banyakkah yang mengatakan selamat ? jika iya maka beruntunglah. namun adakah beberapa orang yang meremehkannya jika iya  

" selamat anda tidak sendiri disini  ada saya juga hahhahha "
Pertama ada tetangga saya yang menanyakan apa rencana  saya selanjutnya setelah lulus SMK. Saya mengatakan " kuliah " lalu datanglah pertanyaan kembali " jurusan apa ? " hmmm saat itu saya merasa pasti nih orang bakal komentar gak enak. Sudah punya firasat sebelumnya, memang kita perlu belajar sedikit membaca raut wajah orang yang menanyai kita heheheh. ketika saya mengatakan jurusan yang saya ambil adalah " ekonomi " ya benar ekonomi jurusan yang saya ingin , jurusan yang saya perjuangkan, jurusan yang akhirnya saya dapat. Dengan lenggangnya dan percaya dirinya Orang itu (tetangga) mengatakan. " lapo jupuk ekonomi , koncoku jurusan ekonomi lo gak payu "
artinya : kenapa ambil ekonomi, teman ku jurusan ekonomi gak laku.

Sentak saya merasa tersinggung atas apa yang ia katakan tapi saya biarkan saja. Ia tidak tau perjuangan saya. namun tidak hanya tetangga saya , ada lagi tetangga nenek saya di kampung sana juga mengatakan hal senada. namun agak berbeda sebelumnya Orang yang satu ini mengatakan kalo jurusan yang saya ambil akan sulit kerja dihadapan keluarga saya di kampung dan ia menayakan kenapa gak ambil jurusan pendidikan saja karena beberapa tahun mendatang ada banyak pensiunan PNS dikalangan guru ( pas mudik kemarin) well, akhirnya para audiens yang ada didepannya terprovokasi dan bertanya pada saya " memang benar ya ? susah cari kerja, kenapa kemarin gak ambil pendidikan ?"

pffftt -________-

Seketika itu saya sangat amat tersinggung bagi saya membandingkan jurusan kuliah dengan prospek kerja kedepan sebelum kita memulai membangun nilai dan skill pada kegiatan kuliah adalah hal paling abstrak. saya sangat menghargai pendapat orang lain. namun sangat disayangkan jika pemuda yang baru menjejaki level yang lebih tinggi dihadapkan dengan mindset seperti itu. memang menjadi pemuda yang mencari jati diri bukanlah hal yang mudah. namun sisi yang membuat saya tergelitik adalah pandangan mereka tentang prospek kerja.

sebagai orang yang pernah bersekolah sampai tingkat SMK saya mengerti betul tentang prospek kerja karena basic dari pendidikan SMK saya juga menjuruskan siswa kepada lapangan kerja yang ada, saya mengerti ijazah juga hanya memiliki tidak lebih dari 40% menyumbang untuk kita bisa kerja di tempat yang baik karena selebihnya didasarkan atas ilmu dan skill praktek yng dimiliki.  saya merasa aneh mereka yang meremehkan saya ini bergelar sarjana, sepintas saya berpikir ya mungkin pendapat mereka adalah saran atas apa yang mereka lihat sebelumnya. namun yang saya pikirkan adalah hal lain.

Persoalan prospek kerja ini yang kadang membuat orang - orang lalai akan tujuan dari kuliah. Dimana kuliah untuk mencari ilmu, mengembangkan bakat. masalah kerja / prospek kerja itu akan mengikuti bagaiamna kita membawa diri saat kuliah. Kebanyakan dari mereka yang meremehkan jurusan apa yang kita ambil terkadang dia hanya melihat kebanyakan yang sukses dari jurusan apa lalu mebandingkannya dengan jurusan yang kita ambil. tetapi tidak pernah tau betapa kuat hasrat kita, betapa ingin, betapa sulit usaha kita sampai kita mendapatkan itu mereka tidak pernah tahu.

dan hanya satu jalan yaitu membangun nilai dan skill yang lebih saat kuliah nanti entah bagaimana sulitnya. kita sebagai hamba dari dia (allah) yang maha besar, berusaha dan berserah adalah hal yang terbaik bukankah ia tidak merubah keadaan suatu kaum, jika bukan (kaum) itu sendiri yang berusaha mengubahnya.

heheh sekian terimakasih :)

Share:

0 comments:

Post a Comment

Tigro Dan Foxie

Powered by Blogger.

About

hallo ! aku Aliviya Kr. Sang pemimpi, penyuka anime dan dunia khayalan lainnya. Mahasiswi Ekonomi pembangunan Universitas Negeri Malang. *keep read bahas pengalaman*